Sikap sarjana profesional, Potensi diri serta menentukan tujuan hidup, Berpikir positif

Sikap sarjana profesional

Banyak orang berpendapat bahwa penentu garis karir adalah jenjang pendidikan. Di Indonesia, masih relatif sedikit anggota masyarakat yang mencapai jenjang pendidikan sarjana strata-1/S-1 (Sarjana). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata Sarjana berarti orang pandai (ahli ilmu pengetahuan) atau gelar strata satu yang dicapai oleh seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi. Sedangkan Profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang dimiliki seseorang. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002), Profesional artinya berhubungan dengan profesi dan membutuhkan keahlian tertentu dalam melakukan keahliannya.

Dengan kata lain professional adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Agar sarjana bersikap profesional perlu dibangun profesionalismenya. Profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dari seseorang yang profesional. Buku Lessons From The Top yang ditulis oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin (1999), mengatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 80-90% soft skills dan hanya 10-20% saja ditentukan oleh hard skills. Dan emang benar dalam dunia kerja kita tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap, perilaku, dan pembawaan diri yang baik, sehingga semua hal ini menjadi “nilai tambah” bagi kita.

Nah menurut saya agar sikap sarjana professional itu bisa saya terapkan saya harus terlebih dahulu membangun tingkah laku, keahlian atau kualitas yang bagus dan komit terhadap profesi saya nantinya. Menjadi seorang sarjana professional bukan hanya menyandang gelar melainkan harus memiliki tanggung jawab pada diri sendiri, pada lingkungan kita berada, serta tanggung jawab terhadap yang Maha kuasa. Selain itu kita sebagai seorang sarjana juga saya harus mampu menjadi teladan bagi diri sendiri dan orang lain dan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, seta memiliki attitude yang baik seperti jujur,disiplin,kreatif dan ramah lingkungan. Seorang sarjana yang professional diharapkan dapat mengenal dan mengopltimalkan potensi yang dimiliki, guna mengetahui lebih mendalam mengenai bakat, minat, dan sikapnya.


Potensi diri serta menentukan tujuan hidup

Menurut Sri Habsari (2005:2) Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Dalam menggali potensi diri perlu adanya pengenalan diri dulu (pengenalan kepribadian). Menurut George Herbert Mead kepribadian ialah tingkah laku pada manusia yang berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan kepribadian dalam diri seseorang telah berlangsung seumur hidup, menurutnya manusia akan berkembang dengan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat. Selain pengenalan diri ada juga beberapa hal yg dapat menggali potensi diri yaitu seperti membangun rutinitas secara konsisten,  selalu tingkatkan kemampuan diri, dan menghindari penundaan.

Menurut saya pribadi, saya memiliki potensi fisik berupa bakat menyanyi, selain itu saya juga mempunyai kemampuan interpersonal yaitu kemampuan dalam menjalin hubungan sosial. Kemampuan ini tentang menciptakan dan menjaga hubungan antar manusia . Dan saya juga mempunyai banyak potensi positif seperti memiliki rasa percaya diri, memiliki jiwa mandiri seperti tidak bergantung pada orang lain tetapi bukan berarti saya bisa hidup sendiri, lalu memiliki rasa kompetitif, berambisi, dan jujur, serta terampil dalam menggunakan iptek.

Sebagai seorang calon sarjana saya juga harus mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh manusia (Srijanti, dkk, 2006).Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya. Dengan tujuan yang jelas mampu menumbuhkan rasa percaya diri.

Adapun tujuan hidup saya yaitu yang pertama adalah Ibadah, menurut saya saya harus mengabdikan diri seutuhnya dalam Ibadah saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan yang kedua tujuan selanjutnya yaitu belajar, bukan hanya belajar secara formal, namun juga belajar secara informal karena pengetahuan yg saya dapat, nanti nya akan sangat berguna dan dapat saya implementasikan dalam pekerjaan saya atau dalam kehidupan sehari hari saya. Dan yang terakhir tujuan saya yaitu ingin bekerja keras untuk membanggakan dan membahagiakan keluarga saya terutama orangtua saya.

Menurut saya banyak faktor yang mendukung tujuan hidup saya, baik itu dari eksternal maupun internal, seperti : Mendapatkan motivasi dari orang – orang yang tepat seperti dari orang tua dan anggota keluarga bahkan lingkungan sendiri, memiliki komitmen yang jelas, mengusahakan untuk selalu memiliki pola pikir yang positif, tidak takut gagal, tidak gampang merasa puas dan selalu berusaha memperbaiki diri atau tak pernah berhenti belajar Namun ada juga beberapa faktor yang menghambat tujuan hidup saya, seperti : kurang percaya pada diri sendiri, kurang bijak mengelola sumber daya, suka membanding bandingkan diri dengan orang lain, takut mengambil resiko, ketakutan akan perubahan atau kegagalan dan terkadang malas dan suka menunda-nunda.

Motivasi diri

Dalam proses mengenal diri terdapat motivasi yang membentuk alasan kita melakukan suatu tindakan. Menurut Mulyasa (2003:112), Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Memotivasi diri sendiri adalah cara terbaik untuk menghadapi hambatan dalam hidup. Karena akan suatu ada fase dalam kehidupan kita di mana kita akan menemukan diri kita terjebak dan tidak bisa menghindari situasi yang tidak mengenakkan. Nah untuk itu ada beberapa cara untuk bisa memotivasi diri sendiri yang pertama yaitu menghargai diri sendiri (menghargai tindakan yang telah kita ambil), selalu termotivasi dalam melakukan segala hal, tetap mengejar cita-cita,selalu menantang diri-sendiri agar tetap termotivasi dan jangan membandingkan diri dengan orang lain

Adapun motivasi saya untuk mencapai tujuan hidup saya, ada dua faktor : Yang pertama motivasi internal yaitu dorongan dari diri saya sendiri atau dari kesadaran saya sendiri yang ingin mencapai tujuan saya untuk membahagiakan orang tua saya. Selain itu ada juga motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar, seperti dari orang tua, keluarga, dan bahkan lingkungan saya sendiri. Jadi ada 2 jenis motivasi yang saya gunakan untuk mencapai tujuan hidup saya

Berpikir positif

Dalam mencapai tujuan hidup saya harus memiliki pola pikir yang positif, Karena pikiran positif sangat penting (perlu), sebab semua berawal dari pikiran kita. Memiliki pikiran positif adalah fondasi sukses. Langkah awal kita untuk sukses adalah kita harus memiliki pikiran positif terlebih dahulu. Menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang dihadapi. Berpikir positif merupakan sebuah keterampilan yang harus dipelajari dan diusahakan, dan tidak akan datang dengan sendirinya

Ada beberapa cara yang dapat saya lakukan agar terbiasa berpikir positif seperti : Menerima diri sendiri, maksud nya menerima diri sendiri bukan berarti saya pasrah pada keadaan diri. Tetapi lebih tepat nya menerima diri sendiri itu seperti saya harus bersyukur dengan segala yang saya miliki. Lalu cara selanjutnya yaitu meneladani orang-orang yang telah sukses, dengan saya mempelajari dan meneladani cara-cara orang yang saya idolakan yang sudah terlebih dahulu sukses, maka akan lebih mudah untuk mengimplementasikannya (mempraktekannya), karena saya telah memiliki role model ataupun panutan. Selanjutnya mengubah cara pandang,  saya berusaha melihat  segala sesuatu dari sisi positifnya, berbaik sangka dan menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif.

Dengan berpikir positif memiliki banyak dampak yang positif dalam kehidupan, kesehatan, maupun usaha yang di jalani. Karena dengan cara berpikir kita akan membentuk kebiasaan, tingkah laku, cara bicara dan bagaimana cara orang itu berpikir. Jadi, mulailah untuk berpikir positif agar hidup menjadi lebih indah.Jadilah sukses untuk memudahkan keinginan.

Tidak masalah seberapa lambat kau berjalan, asalkan kau tidak berhenti

-Confucius-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modal Utama Untuk Meraih Kesuksesan Dalam Menggapai Impian

Pola Kebebasan Finansial dari Robert T. Kiyosaki